Kapolres Serang, AKBP Condro Sasongko didampingi Kasatreskim AKP Andi Kurniady ES saat menggelar presscon di Mapolres terkait pengoplosan beras bulog. (Dok/Istimewa) |
SERANG - Tim gabungan Satreskrim Polres Serang dan Polsek Carenang berhasil membongkar kasus dugaan pengoplosan dan pengemasan ulang beras Bulog di sebuah gudang di Desa Mandaya, Kecamatan Carenang, Kabupaten Serang.
Modus operandi yang dilakukan pengusaha nakal ini yaitu mengoplos beras Bulog jenis premium dengan beras tidak layak konsumsi, kotor dan berjamur yang sudah dicuci atau bleaching dan diberi pengharum menggunakan vanili. Setelah dioplos, beras kemudian dikemas ulang dengan kemasan merk Ramos, Kembang dan Walet.
Barang bukti dalam kasus pengoplosan beras Bulog di antaranya dua unit light truck truk, 1 unit kendaraan losbak, 25 ton beras Bulog, 5 ton beras yang sudah dioplos, mesin jahit karung kemasan dan 3 kendaraan sebagai sarana angkutan.
Dibalik kesuksesan membongkar praktik persaingan curang ini tidak terlepas dari peran AKBP Condro Sasongko. Pria yang menjabat sebagai Kapolres Serang ini harus turun langsung dengan menyamar sebagai bos besar yang sedang mencari beras dalam jumlah yang besar.
Ingin mengenal lebih dalam sosok AKBP Condro Sasongko, inilah profil dan prestasi dari pria yang akrab disapa Condro yang didapat
Condro Sasongko, terlahir dari keluarga sederhana di Kota Trenggalek, Jawa Timur pada tahun 1979. Sebelum mengenyam pendidikan di Akademi Kepolisian (Akpol), Candra Sasongko adalah seorang Bintara Polisi.
Selain dikenal sebagai Bintara Polisi, sosok Condro Sasongko juga dikenal sebagai atlet beladiri judo yang kerap bertanding di event nasional dan internasional.
Berbekal ilmu yang mumpuni serta prestasi beladiri yang cemerlang, Condro Sasongko pada 2001, lolos seleksi penerimaan di Akpol. Setelah 4 tahun mengenyam pendidikan di Akpol, Condro yang lulus pendidikan pada 2005 berpangkat Inspektur Polisi Dua (Ipda) langsung ditugaskan di Polda Metro Jaya.
Setelah menjalani penempatan pertama di Jakarta, Condro pindah tugas ke Polda Jawa Barat, bahkan pada 2014-2016 dipercaya menjabat Kasatreskrim Polresta Bogor. Kemudian pada 2021 pindah tugas ke Polda Banten.
Di Polda Banten, Condro Sasongko ditempatkan di Direktorat Reserse Kriminal Khusus menjabat menjabat sebagai Kasubdit Indagsi dan Tipidter.
Saat menjabat sebagai pimpinan di dua Subdit ini, nama Condro Sasongko mulai melejit setelah beberapa kasus atensi Kapolri dan Kapolda Banten yang menyangkut hidup orang banyak mulai diungkap.
Diantaranya membongkar industri shampoo dan minyak rambut palsu merk ternama di daerah Pakuhaji, Kabupaten Tangerang pada Desember 2021.
Disaat masyarakat tengah mengalami krisis minyak goreng, Condro Sasongko membongkar perdagan curang yaitu gudang pengemesan minyak goreng curah ke kemasan curah yang seharusnya dijual Rp14 ribu perliter, kemudian dijual seharga Rp20 ribu, sehingga pengusaha meraup keuntungan Rp 200 juta sebulan.
Pada tahun yang sama pada bulan Juni, Condro juga mengungkap kecurangan penjualan BBM di SPBU 34-42117 Gorda, Kabupaten Serang yang dilakukan sejak 2016.
Modus operandi yang dilakukan pemilik SPBU yaitu mengurangi takaran menggunakan remote control. Pemilik SPBU mengakui telah mengantongi keuntungan sekitar Rp7 miliar.
Kemudian tahun berikutnya tepatnya 2023 di bulan Pebruari Condro Sasongko dan Tim penyelewengan distribusi beras Bulog bersubsidi untuk operasi pasar. Barang bukti yang diamankan cukup fantastis yaitu 550 ton beras Bulog dan menahan 12 orang sebagai tersangka.
Prestasi lainnya tak kalah prestisius adalah keberhasilan membongkar aktivitas penambangan yang tidak memiliki izin usaha. Bahkan Condro mengklaim jika pengungkapan kasus pertambangan merupakan tertinggi se Indonesia dengan 31 kasus, seperti penambangan emas, baru bara, pasir silika dan lainnya.
Terakhir sebelum bertugas sebagai Kapolres Serang, Condro Sasongko berhasil menggulung delapan orang pelaku penyalahgunaan gas beromset lebih dari Rp1 miliar sehari di wilayah Karang Tengah, Kota Tangerang.
Itulah profil serta prestasi prestisius yang telah diukir AKBP Condro Sasongko selama menjadi Korps Bhayangkara.