SERANG - Pada tahun 2024 ini, Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Satuan Kerja Dinas Pertanian Provinsi Banten memberikan bantuan dengan jenis program Irigasi Perpompaan (Irpom) untuk mendukung Penambahan Areal Tanam atau PAT padi.
Kegiatan Irpom dimaksudkan untuk pemanfaatan sumber air sebagai suplesi air irigasi, melalui sistem gravitasi (menggunakan pipa) dan dapat disinergikan dengan kegiatan pompa dari alat dan mesin pertanian.
Salah satu kegiatannya yang dikerjakan swakelola Poktan Tunas Tani beralamat di Desa Lebak Kepuh, Kecamatan Lebak Wangi, Kabupaten Serang, Banten, nomor kontrak 027/024-ABT/DISTAN/2024 dengan nilai anggaran Rp 112.800.000 dengan jenis pekerjaan pembangunan kontruksi irigasi perpompaan.
Namun, untuk penyediaan mesin irigasi perpompaan dengan ukuran 6 inci, diduga dikelola oleh oknum Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Lebak Wangi.
Dijelaskan Wawi, untuk kegiatan rumah pompa dikerjakan langsung oleh dirinya. Sedangkan untuk pembelanjaan mesin dan juga gambar serta Rencana Anggaran Biaya (RAB) dikelola BPP.
"Untuk anggaran pembelian mesin 6 inci senilai Rp 50.000.000 dan yang membeli oknum BPP Lebak Wangi," ungkap Ketua Poktan Tunas Tani, Wawi kepada sultannews.co.id beberapa waktu yang lalu.
Sementara itu, pihak Balai Penyuluh Pertanian, Aji mengatakan bahwa informasi tersebut tidak dibenarkan. Dikarenakan untuk mencarinya susah, untuk bantuan Provinsi semua kelompok dikumpulkan dulu di Provinsi dan ada untuk pembeliannya ada banyak pilihan.
"Untuk pembeliannya sama orang Jawilan. Sebenarnya mah itu bebas mau beli dimana saja, untuk mereknya Yanmar. Bukan hanya di sini saja, semua BPP juga seperti itu," kata Aji di kantor BPP Lebak Wangi, Senin, (23/12/2024).
Masih kata Aji, mungkin maksudnya bukan seperti itu. Kalau memang mau mengarahkan sebenarnya Provinsi juga mengundang semua pihak, dan ada dua penyedia yang diarahkan apabila mau.
"Untuk anggarannya saja saya tidak tahu apalagi melihat uangnya," tutupnya. (Din)
