SERANG,- Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Banten Bersatu resmi meluncurkan program edukatif bertajuk “BEM Banten Goes To School: Kenali Hakmu, Lindungi Dirimu”, sebuah gerakan kolaboratif yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pelajar terhadap pencegahan kekerasan dan pelecehan di lingkungan pendidikan." Rabu, 15/10/2025
Program tersebut akan dilaksanakan di 30 sekolah tingkat SMP hingga SMA/SMK se-Provinsi Banten, dengan SMKN 4 Kota Serang sebagai lokasi perdana pelaksanaan kegiatan.
Mewujudkan Ruang Pendidikan yang Aman dan Beretika. Kegiatan “BEM Banten Goes To School” menjadi bentuk nyata komitmen mahasiswa Banten dalam memperjuangkan ruang belajar yang aman, beretika, serta berperspektif kesetaraan gender.
Melalui berbagai sesi seperti diskusi interaktif, pretest dan posttest, edukasi hukum, serta simulasi pencegahan kekerasan, para siswa diajak memahami hak-hak mereka sebagai pelajar serta cara melindungi diri dari berbagai bentuk kekerasan — baik fisik, verbal, maupun digital.
Ketua Koordinator BEM Banten Bersatu, Bagas Yulianto, menjelaskan bahwa kegiatan ini lahir dari keprihatinan atas masih maraknya kasus kekerasan dan pelecehan di dunia pendidikan.
“Sekolah seharusnya menjadi ruang aman untuk tumbuh dan belajar, bukan tempat yang menimbulkan trauma. Melalui gerakan ini, kami ingin menanamkan kesadaran sejak dini bahwa setiap siswa memiliki hak untuk merasa aman dan dihormati,” ujar Bagas.
Dorong Lingkungan Sekolah yang Responsif terhadap Kekerasan. Selain memberikan edukasi bagi siswa, program ini juga mendorong terbentuknya lingkungan sekolah yang responsif terhadap kekerasan, dengan memperkuat peran guru, konselor, dan organisasi siswa dalam membangun budaya saling menghargai dan melindungi.
Gerakan ini diharapkan mampu menjadi wadah bagi mahasiswa untuk berkontribusi langsung dalam menciptakan sistem pendidikan yang berkeadilan, berkeadaban, dan berorientasi pada kesejahteraan peserta didik.
Berlanjut hingga Akhir 2025, Kegiatan “BEM Banten Goes To School” direncanakan akan terus berjalan hingga akhir tahun 2025, menjangkau sekolah-sekolah di seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Banten.
Melalui kegiatan ini, BEM Banten Bersatu berharap dapat menjadi inspirasi bagi gerakan mahasiswa di daerah lain untuk turut serta mengambil peran dalam isu perlindungan anak dan pencegahan kekerasan di dunia pendidikan.
“Kami ingin mengajak semua pihak—baik pemerintah, sekolah, maupun masyarakat—untuk bersama-sama mewujudkan ruang pendidikan yang aman, ramah, dan bebas kekerasan,” tutup Bagas.
